1. Fixed Wing Aeromodelling/ Pesawat sayap tetap
Pesawat bersayap tetap atau pesawat terbang adalah pesawat udara yang terbang bukan
karena gerakan pada sayap, pesawat
sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap
menghasilkan gaya
angkat yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda
dengan pesawat bersayap putar atau ornitroper, yang
terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan gaya
angkat. Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu
suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah
dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian
atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan
permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian
atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang
menyebabkan pesawat dapat terbang.
Supaya ada udara
mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena
itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap
tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara.
1. Helikopter
Helikopter adalah adalah
pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya
digerakkan oleh mesin. Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan
terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar.Helikopter
diklasifikasikan sebagai pesawat bersayap putar untuk membedakannya dari
pesawat bersayap tetap biasa lainnya.
Helikopter bisa terbang
karena gaya angkat yang dihasilkan oleh aliran udara yang dihasilkan dari
bilah-bilah baling-baling rotornya. Baling-baling itu yang mengalirkan aliran
udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sedemikian deras sehingga mampu
mengangkat benda seberat belasan ton. Teorinya sebenarnya cukup sederhana namun
prakteknya rumit.
Dibandingkan dengan
pesawat bersayap tetap , helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli
dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang
terbatas.
Sedangkan keuntungannya
adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan lepas landas
dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar
dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan darat di
mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter. Landasan
helikopter disebut helipad.
a. RC Helicopter Double-blade (4 channel)
Helicopter jenis ini
sangat baik digunakan untuk pemula karena lebih stabil, sehingga mudah dalam
pengoperasian. Cara kerja helicopter jenis ini menggunakan dua baling-baling
dalam sumbu yang sama, tidak mempunyai tail rotor, baling-baling pertama
bergerak searah jarum jam, dan baling-baling kedua bergerak sebaliknya sehingga
gaya sentrifugal yang terjadi akibat baling-baling pertama dibalanced oleh
baling-baling kedua. Tipe Helicopter jenis ini, antara lain : product Esky V3
Lama, V4 Lama. CO-Commanche, dll.
a. RC Helicopter Single-blade (4 channel)
Prinsip kerja helicopter
jenis ini menggunakan baling-baling pada ekor untu membalanced gaya sentrifugal
dari baling-baling utama, agak susah dioperasikan oleh para pemula, namun lebih
responsive dalam gerakannya. Untuk arah kendali karena 4 channel, helicopter
jenis ini bisa bergerak maju mundur, dan kiri kanan serta dapat memutar ekor.
Setelah bisa menggunakan
Jenis R/C Helicopter diatas baru masuk ketahap selanjutnya, R/C helicopter 6
channel electric (jangan keburu untuk membeli tipe engine, selain harganya yang
mahal, skill anda pun perlu diasah untuk tipe 6 channel terlebih dahulu).
Helicopter jenis ini bisa melakukan gerakan manuver akrobatik, 3D.
Sekilas
tentang channel pada heli:
Heli 2 Channel
Heli 2 Channel
Sesuai dengan namanya rc heli 2 channel, heli ini hanya memiliki 2
buah motor, satu buah main blade dan satu buah tail blade. Heli ini menggunakan
jenis remot infrared dan dua buah stik untuk gerakan maju, kanan dan kiri.
Kekurangan heli ini adalah hanya bisa maju, putar kiri dan putar
kanan. tingkat kesulitan lumayan susah, karena heli tidak bisa terbang mundur
jadi sering nabrak kalau tempatnya sempit, dan heli ini tidak bisa hover karena
harus jalan maju terus dan tidak bisa berhenti.
Heli 3 Channel
Heli 3 Channel
Heli 3 channel ini adalah heli penyempurnaan dari 2 channel, heli
ini bisa diajak terbang mundur tidak seperti heli 2 channel. Dan sesuai dengan
namanya heli 3 channel ini menggunakan 3 buah motor. 2 motor digunakan oleh
double main blade ( baling2 ganda) atau yang sering disebut coaxial blade.
Kelebihan heli ini adalah kemudahan menerbangkannya, kestabilan hovering, coco
sekali buat pemula. heli bisa bergerak maju, mundur, putar kiri dan putar
kanan, hasilnya heli bisa kita suruh pergi kemana saja.
Heli 4 channel
Perkembangan rc heli selalu bergerak terus teknologi terus
ditemukan dan dikembangkan, menjadikan heli 4 channel bisa didapatkan dengan
harga yang terjangkau. Heli 4 channel ini sangat berbeda dengan heli 2
atau 3 channel sebelumnya. Heli ini menggunakan 2 buah motor dan dua buah
servo. 1 motor digunakan untuk motor utama, 1 motor digunakan untuk ekor. 2
buah servo untuk menggerakan blade maju kedepan dan satu servo untuk
menggerakan blade mundur kebelakan. Pada jenis heli 4 channel ini sudah
menggunakan teknologi 'swashplate'. Swashplate ini adalah sebuah alat yang
dapat mengubah gerakan servo, menjadi gerakan yang dapat membuat baling-baling
helicopter memiliki posisi bervariasi tergantung arah terbang heli.
Cara kerja heli 4 channel ini adalah memanfaatkan baling-baling
utama untuk menggerakan heli serong depan, belakang, kanan dan kiri. Heli akan
bergerak kedepan bila baling-baling pada sisis belakang menciptakan angin lebih
besar dari sisi belakang, dan sebaliknya untuk mundur. Heli akan belok kiri
bila baling baling pada sisi sebelah kanan menciptakan angin dorong lebih
banyak dari sisi kiri begitupun sebaliknya.
Heli 6 Channel
Heli 6 Channel
Heli 6 channel ini adalah perkembangan dari heli 4 channel. Heli 6
channel ini selain menggunakan 4 buah servo juga swasplate. Perbedaan yang
mendasar pada heli ini adalah sudah digunakannya sistem CCPM. Sistem ini
digunakan untuk menggerakan sudut bilah baling baling bertujuan memberikan efek
daya angkat yang lebih baik lagi. Selain rotor utama menggunakan ccpm, tail
motor atau baling baling ekor juga menggunakan variable pitch, dengan sistem
ini heli ini bisa terbang lebih akurat dan stabil. Sistem yang digunakan pada
heli 6 channel ini biasanya menggunakan satu buah motor tipe brushless yang
memiliki daya tahan dan kemampuan tinggi. Digunakannya satu buah motor membuat
heli ini memilik kemampuan terbang yang sangat stabil dan manuver yang lebih
baik.
1. Multicopter
Dikalangan dunia
Aeromodeling mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah Multirotor atau
Multicopter yaitu heli dengan lebih dari satu motor dan baling-baling. Yang
banyak digunakan untuk kalangan pemula biasanya Tricopter (3 motor) dan
Quadcopter (4 motor), untuk yang lebih advance untuk keperluan Arial Video atau
Fotografi biasanya menggunakan Y6/Hexacopter (6 motor) dan Octocopter (8 motor)
kelebihanya mempunyai daya angkat yang lebih besar sehingga bisa mengangkat
profesional kamera/Video. Banyak juga yang memakai Tricopter dan Quadcopter
untuk keperluan Arial video dan Fotografi tetapi dengan kamera yang relatif
kecil.
· Hexacopter
Hexacopter adalah wahana
dari Multicopter yang menggunakan 6 Rotor. Biasanya model Hexa dipakai untuk
Heavy lift, Seperti membawa DSLR untuk keperluan Aerial Photography(AP). Batrai
nya pun harus cukup besar untuk “memberi makan” kepada ke-6 Motornya. Sebut
saja 3S 5000 Mah dengan Motor A2830-11 di Hexa dapat membuat Hexacopter ini
mengudara selama 7 menit dengan payload 2,5 Kilograms. Tentu Hexa memberikan
Anda Flight time Dengan batrai besar dan juga Payload besar. Sangat cocok Untuk
aerial photography yang membawa DSLR Seperti Canon 550D Yang beratnya 500Gram
(Body Only). Hexa menggunakan 3 Pasang Prop CCW+CW dengan total menjadi 6
Propeller.
Keuntungan dari
Hexacopter adalah bila motor mati 1 atau prop patah di udara, mungkin masih
terselamatkan, beda dengan Quad dan Tricopter, wahana langsung jatuh menghujam
ke tanah. Selain itu Lift yang di tawarkan Hexa pun lebih besar daripada
saudara kecilnya, namun Hexacopter terbilang lebih besar daripada
quadcopter maupun tricopter ,dan manuver pun terasa lebih tidak responsif
karena Motornya lebih besar, Cocok untuk Aerial Photography.
Kelebihan
yang lain:
· Hexacopter memiliki kelebihan mampu terbang ke segala arah,
mengudara tanpa landasan, serta bergerak secara vertikal dan horizontal.
· Dengan kemampuan autonomouse, pesawat bergerak menjaga
keseimbangannya sendiri sehingga mudah dioperasikan dan bisa terbang menjangkau
ke berbagai sudut obyek. Penggunaan teknologi quadcopter mampu menghasilkan
foto dengan resolusi 10-30 cm.
Kekurangan:
· Perlu kemahiran dalam mengoperasikan quadcopter
Baik Hexacopter (6
motor) adalah kelipatan dari Quadkopter. Motor QuadroKopter
digerakan oleh sebuah bateri, umumnya yang digunakan adalah LiPo bateri
(Lithium Polymer bateri) untuk menggerakan 4 buah Brushless Motor beserta
Propeller yang dikendalikan secara Computerized oleh sebuah Flight Controller
(Onboard Computer) yang menerima signal dari sebuah Remote Control. Pada Flight
Controller sebuah QuadroKopter terpasang 3 buah Gyro Control yang selama
penerbangan QuadroKopter tsb. akan secara automatis mengkoreksi posisi
horizontal sebuah QuadroKopter.
Peralatan optional
elektronik lainnya yang dapat menunjang kegunaan dan kenyamanan penerbangan
sebuah QuadroKopter adalah GPS, Navigation Control, Electronic Compas,
Barometer sensor dan accelator sensor.
Referensi:
1 komentar:
terimakasih,sangat membantu
Posting Komentar