Pages

Sabtu, 29 Desember 2012

Beberapa Macam Wahana Pemotretan Udara



1. Fixed Wing Aeromodelling/ Pesawat sayap tetap
Pesawat bersayap tetap atau pesawat terbang adalah pesawat udara yang terbang bukan karena gerakan pada sayap, pesawat sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap menghasilkan gaya angkat yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda dengan pesawat bersayap putar atau ornitroper, yang terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan gaya angkat. Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang menyebabkan pesawat dapat terbang.

Supaya ada udara mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara.

1.    Helikopter
Helikopter adalah adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin. Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar.Helikopter diklasifikasikan sebagai pesawat bersayap putar untuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya.
Helikopter bisa terbang karena gaya angkat yang dihasilkan oleh aliran udara yang dihasilkan dari bilah-bilah baling-baling rotornya. Baling-baling itu yang mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sedemikian deras sehingga mampu mengangkat benda seberat belasan ton. Teorinya sebenarnya cukup sederhana namun prakteknya rumit.
Dibandingkan dengan pesawat bersayap tetap , helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas.
Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan darat di mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter. Landasan helikopter disebut helipad.

a.       RC Helicopter Double-blade (4 channel)


Helicopter jenis ini sangat baik digunakan untuk pemula karena lebih stabil, sehingga mudah dalam pengoperasian. Cara kerja helicopter jenis ini menggunakan dua baling-baling dalam sumbu yang sama, tidak mempunyai tail rotor, baling-baling pertama bergerak searah jarum jam, dan baling-baling kedua bergerak sebaliknya sehingga gaya sentrifugal yang terjadi akibat baling-baling pertama dibalanced oleh baling-baling kedua. Tipe Helicopter jenis ini, antara lain : product Esky V3 Lama, V4 Lama. CO-Commanche, dll.

a.                   RC Helicopter Single-blade (4 channel)
Prinsip kerja helicopter jenis ini menggunakan baling-baling pada ekor untu membalanced gaya sentrifugal dari baling-baling utama, agak susah dioperasikan oleh para pemula, namun lebih responsive dalam gerakannya. Untuk arah kendali karena 4 channel, helicopter jenis ini bisa bergerak maju mundur, dan kiri kanan serta dapat memutar ekor.
Setelah bisa menggunakan Jenis R/C Helicopter diatas baru masuk ketahap selanjutnya, R/C helicopter 6 channel electric (jangan keburu untuk membeli tipe engine, selain harganya yang mahal, skill anda pun perlu diasah untuk tipe 6 channel terlebih dahulu). Helicopter jenis ini bisa melakukan gerakan manuver akrobatik, 3D.

Sekilas tentang channel pada heli:
Heli 2 Channel
Sesuai dengan namanya rc heli 2 channel, heli ini hanya memiliki 2 buah motor, satu buah main blade dan satu buah tail blade. Heli ini menggunakan jenis remot infrared dan dua buah stik untuk gerakan maju, kanan dan kiri.
Kekurangan heli ini adalah hanya bisa maju, putar kiri dan putar kanan. tingkat kesulitan lumayan susah, karena heli tidak bisa terbang mundur jadi sering nabrak kalau tempatnya sempit, dan heli ini tidak bisa hover karena harus jalan maju terus dan tidak bisa berhenti.

Heli 3 Channel
Heli 3 channel ini adalah heli penyempurnaan dari 2 channel, heli ini bisa diajak terbang mundur tidak seperti heli 2 channel. Dan sesuai dengan namanya heli 3 channel ini menggunakan 3 buah motor. 2 motor digunakan oleh double main blade ( baling2 ganda) atau yang sering disebut coaxial blade. Kelebihan heli ini adalah kemudahan menerbangkannya, kestabilan hovering, coco sekali buat pemula. heli bisa bergerak maju, mundur, putar kiri dan putar kanan, hasilnya heli bisa kita suruh pergi kemana saja.

Heli 4 channel
Perkembangan rc heli selalu bergerak terus teknologi terus ditemukan dan dikembangkan, menjadikan heli 4 channel bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau. Heli 4 channel ini sangat berbeda dengan heli 2 atau 3 channel sebelumnya. Heli ini menggunakan 2 buah motor dan dua buah servo. 1 motor digunakan untuk motor utama, 1 motor digunakan untuk ekor. 2 buah servo untuk menggerakan blade maju kedepan dan satu servo untuk menggerakan blade mundur kebelakan. Pada jenis heli 4 channel ini sudah menggunakan teknologi 'swashplate'. Swashplate ini adalah sebuah alat yang dapat mengubah gerakan servo, menjadi gerakan yang dapat membuat baling-baling helicopter memiliki posisi bervariasi tergantung arah terbang heli.
Cara kerja heli 4 channel ini adalah memanfaatkan baling-baling utama untuk menggerakan heli serong depan, belakang, kanan dan kiri. Heli akan bergerak kedepan bila baling-baling pada sisis belakang menciptakan angin lebih besar dari sisi belakang, dan sebaliknya untuk mundur. Heli akan belok kiri bila baling baling pada sisi sebelah kanan menciptakan angin dorong lebih banyak dari sisi kiri begitupun sebaliknya.

Heli 6 Channel
Heli 6 channel ini adalah perkembangan dari heli 4 channel. Heli 6 channel ini selain menggunakan 4 buah servo juga swasplate. Perbedaan yang mendasar pada heli ini adalah sudah digunakannya sistem CCPM. Sistem ini digunakan untuk menggerakan sudut bilah baling baling bertujuan memberikan efek daya angkat yang lebih baik lagi. Selain rotor utama menggunakan ccpm, tail motor atau baling baling ekor juga menggunakan variable pitch, dengan sistem ini heli ini bisa terbang lebih akurat dan stabil. Sistem yang digunakan pada heli 6 channel ini biasanya menggunakan satu buah motor tipe brushless yang memiliki daya tahan dan kemampuan tinggi. Digunakannya satu buah motor membuat heli ini memilik kemampuan terbang yang sangat stabil dan manuver yang lebih baik.
1.      Multicopter
Dikalangan dunia Aeromodeling mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah Multirotor atau Multicopter yaitu heli dengan lebih dari satu motor dan baling-baling. Yang banyak digunakan untuk kalangan pemula biasanya Tricopter (3 motor) dan Quadcopter (4 motor), untuk yang lebih advance untuk keperluan Arial Video atau Fotografi biasanya menggunakan Y6/Hexacopter (6 motor) dan Octocopter (8 motor) kelebihanya mempunyai daya angkat yang lebih besar sehingga bisa mengangkat profesional kamera/Video. Banyak juga yang memakai Tricopter dan Quadcopter untuk keperluan Arial video dan Fotografi tetapi dengan kamera yang relatif kecil. 

·         Hexacopter
Hexacopter adalah wahana dari Multicopter yang menggunakan 6 Rotor. Biasanya model Hexa dipakai untuk Heavy lift, Seperti membawa DSLR untuk keperluan Aerial Photography(AP). Batrai nya pun harus cukup besar untuk “memberi makan” kepada ke-6 Motornya. Sebut saja 3S 5000 Mah dengan Motor A2830-11 di Hexa dapat membuat Hexacopter ini mengudara selama 7 menit dengan payload 2,5 Kilograms. Tentu Hexa memberikan Anda Flight time Dengan batrai besar dan juga Payload besar. Sangat cocok Untuk aerial photography yang membawa DSLR Seperti Canon 550D Yang beratnya 500Gram (Body Only). Hexa menggunakan 3 Pasang Prop CCW+CW dengan total menjadi 6 Propeller.
Keuntungan dari Hexacopter adalah bila motor mati 1 atau prop patah di udara, mungkin masih terselamatkan, beda dengan Quad dan Tricopter, wahana langsung jatuh menghujam ke tanah. Selain itu Lift yang di tawarkan Hexa pun lebih besar daripada saudara kecilnya, namun Hexacopter terbilang lebih besar daripada  quadcopter maupun tricopter ,dan manuver pun terasa lebih tidak responsif karena Motornya lebih besar, Cocok untuk Aerial Photography.

Kelebihan yang lain:
·  Hexacopter memiliki kelebihan mampu terbang ke segala arah, mengudara tanpa landasan, serta bergerak secara vertikal dan horizontal.
·  Dengan kemampuan autonomouse, pesawat bergerak menjaga keseimbangannya sendiri sehingga mudah dioperasikan dan bisa terbang menjangkau ke berbagai sudut obyek. Penggunaan teknologi quadcopter mampu menghasilkan foto dengan resolusi 10-30 cm.

Kekurangan:
·         Perlu kemahiran dalam mengoperasikan quadcopter

Baik Hexacopter (6 motor) adalah kelipatan dari Quadkopter.  Motor QuadroKopter digerakan oleh sebuah bateri, umumnya yang digunakan adalah LiPo bateri (Lithium Polymer bateri) untuk menggerakan 4 buah Brushless Motor beserta Propeller yang dikendalikan secara Computerized oleh sebuah Flight Controller (Onboard Computer) yang menerima signal dari sebuah Remote Control. Pada Flight Controller sebuah QuadroKopter terpasang 3 buah Gyro Control yang selama penerbangan QuadroKopter tsb. akan secara automatis mengkoreksi posisi horizontal sebuah QuadroKopter. 
Peralatan optional elektronik lainnya yang dapat menunjang kegunaan dan kenyamanan penerbangan sebuah QuadroKopter adalah GPS, Navigation Control, Electronic Compas, Barometer sensor dan accelator sensor.




Referensi:



1 komentar:

Anonim mengatakan...

terimakasih,sangat membantu

Posting Komentar

About

Blogger templates