1. Jelaskan pengertian dari aperture,
kecepatan rana dan sensivitas sensor !
Aperture merupakan salah satu komponen
lensa berbentuk lubang yang bisa diatur diameternya, dari yang terbesar hingga
terkecil. Bila bukaan diafragma besar maka lensa akan memasukkan lebih banyak
cahaya, bila bukaan dibuat lebih kecil maka cahaya yang masuk akan dikurangi.
Besar kecilnya bukaan dinyatakan dalam deret f number, dimana bukaan besar
punya f number kecil (missal f/1.8) dan bukaan kecil punya f number besar (missal
f/22 atau f/36).
Hal
hal yang perlu diingat berkaitan dengan bukaan diafragma adalah:
a.
Semakin besar bukaan, cahaya yang masuk akan
semakin banyak, sehingga foto kan semakin terang
b.
Semakin kecil bukaan, maka cahaya yang masuk
akan semakin sedikit, sehingga foto akan semakin gelap
c.
Bukaan besar akan membuat ruang tajam (depth of
field) menjadi semakin sempit, sehingga obyek akan tajam sedang latar belakang
akan blur (out of focus)
d.
Bukaan kecil akan membuat obyek dan latar
belakang sama sama tajam
Shutter speed berfungsi mengatur durasi atau lamanya eksposur.
Untuk mengatur durasi ini, ada komponen dalam kamera yang bernama shutter, yang
bertugas membuka dan menutup. Waktu yang dibutuhkan shutter untuk membuka dan
menutup disebut dengan kecepatan rana, dinyatakan dalam detik. Kecepatan rana
di kamera umumnya berkisar antara 1/4000 detik (sangat cepat) hingga beberapa
detik (sangat lambat)
Hal hal yang perlu
diingat berkaitan dengan shutter speed:
a.
Semakin cepat shutter maka cahaya yang direkam
akan lebih singkat, sehingga foto akan semakin gelap
b.
Semakinlambat shutter maka cahaya akan direkam
lebih lama, sehingga foto akan semakin terang
c.
Shutter bisa dipakai untuk membekukan gerakan
atau memotret benda yang bergerak cepat
d.
Shutter lambat bisa dipakai untuk membuat kesan
gerakan, namun bila kecepatan yang dipilih terlalu lambat maka kamera perlu
dipasang tripod untuk mencegah goyangan yang menyebabkan foto emnjadi blur
Sensitivitas sensor atau ISO merupakan kepekaan kamera terhadap
cahaya. Bila dulu jaman fotografi film, kita perlu memilih film dengan ASA
tertentu, maka di era digital ini nilai ISO bisa dirubah sesuai dengan
kebutuhan. Semakin tinggi ISO maka sensor akan semakin sensitive atau peka
dalam menangkap cahaya. Rentang ISO dalam kamera berkisar antara 100 hingga
6400
Hal hal yang perlu diingat
berkaitan dengan ISO:
a.
Semakin tinggi ISO maka sensor akan semakin peka
terhadap cahaya, sehingga foto akan semaikn terang
b.
ISO yang tinggi akan membawa dampak adanya noise
berupa titik titik pada foto
c.
ISO bisa dinaikkan bila kondisi pemotretan
cenderung kurang cahaya, sementara kita ingin memilih nilai shutter yang tidak
terlalu lambat
2. Bagaimana keterkaitan ketiga komponen di
atas?
Dalam fotografi yang menjadi penentu utama
adalah eksposur, atau banyaknya cahaya yang terekam saat memotret. Cahay di
alam mempunyai intensitas yang beragam, dari yang sangat redup seperti bintang
di langit sampai yang sangat terang seperti sinar matahari. Fotografi
memerlukan pengaturan eksposur yang tepat sehingga cahaya yang masuk e kamera
bisa diatur sesuai intensitas cahaya yang ada. Kendali untuk eksposur ada tiga,
yaitu shutter speed, aperture, dan ISO. Ketiga komponen ini bertanggungjawab
terhadap gelap terang foto yang akan dihasilkan, bila foto cenderung gelap
disebut dengan under eksposur, sebaliknya foto terlalu terang dinamankan over
eksposur. Tiga komponen ini disebut juga sebgai segitiga eksposur
3. Apa dampak ketiga komponen diatas terhadap
hasil pemotertan?
Dengan memahami keterkaitan antara shutter,
diafragma, dan appertur dan ISO maka kita bisa menghasilkan foto dengan
eksposur yang tepat dalam mode manual. Selain itu, kita pun perlu mengenali
peralatan yang dimiliki, seperti seberapa shutter speed maksimum, berapa bukaan
lensa maksimum, dan berapa ISO maksimum kamera kita.
0 komentar:
Posting Komentar