1.
Cari informasi mengenai beberapa jenis
kamera udara seperti kamera multilensa, kamera strip, kamera panoramic, dan
kamera konvergen. Jelaskan cara kerja dari masing-masing kamera tersebut !
a.
Kamera
Multilensa
Kamera multilensa dirancang untuk memperoleh
fotografi multisaluran pada empat saluran spectral. Daerah yang sama diindera
pada film inframerah hitamputih yang diberi filter guna memperoleh panjang
gelombang spectrum tertentu pada biru, hijau, merah dan inframerah pantulan
yang terpisah. Pemisahan pantulan obyek melalui fotografi multisaluran biasanya
menghasilkan kontras yang dipertajam antara jenis kenampakan obyek yang berbeda
antara kondisi yang berbeda bagi obyek yang sama. Untuk mengoptimalkan kontras
ini, perlu dipilih paduan film dan filter yang baik untuk kenampakan tertentu
yang diinginkan pada daerah spectral dimana dapat diketahui terdapatnya beda
pantulan sp[ektral maksimum, atau diduga adanya beda pantulan spectralnya.
(Lillesand dan Kiefer, 1979)
Kamera multilensa pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama
dengan kamera biasa (lensa tunggal). Namun lensa yang digunakan pada kamera ini
berjumlah dua atau lebih, dimana masing-masing lensa memiliki karakteristik
tersendiri dalam merekam obyek yang dipotret berdasarkan nilai spektral yang
digunakan. Sehingga kamera ini juga disebut sebagai kamera multispektral. Hasil
perekaman dari kamera ini dijadikan bahan analisis lebih lanjut untuk
pengkajian sumberdaya alam maupun sumberdaya kulutral.
b.
Kamera
Strip
Kamera strip merekam citra dengan film
bergerak melalui celah tertentu pada bidang fokal, pada saat kamera digerakkan ke depan. Penutup kamera strip selalu
terbuka pada saat pemotretan. Kekaburan gambar ditiadakan dengan menggerakkan
film pada celah terbuka dengan laju sama dengan kecepatan gambar yang bergerak.
Dengan demikian, maka kamera strip mewarisi kompensasi gerak gambar. Lebar
celah kamera yang dapat disesuaikan sangat menentukan proses penyinaran. Kamera
strip terutama dirancang untuk ketinggian terbang rendah dengan kecepatan
tinggi serta liputan medan dengan lebar tertentu.
(Lilesand dan Kiefer,
1979)
Kamera strip menghasilkan sebuah foto panjang yang meliput daerah
sempit memanjang di bawah pesawat. Pemotretannya dilakukan dengan menggerakkan
film di atas celah sempit pada bidang fokal kamera, dengan kecepatan gerak film
sesuai dengan kecepatan gerak relatif gambaran obyek pada bidang fokal. Berkas
cahaya dari suatu titik di medan yang memasuki lensa kamera difokuskan pada
suatu titik pada film selama pemotretan. Kamera strip umumnya berlensa satu,
tetapi dapat pula berlensa dua misalnya saja satu kamera diarahkan dengan sudut
20° ke arah depan dan kamera satunya mengarah 20° ke belakang. Susunan kamera
semacam ini membuahkan foto stereo. Meskipun tidak digunakan secara luas,
pemotretan strip bermanfaat dalam studi jalur untuk jalan raya, rel kereta api,
pipa, dan sebagainya.
c.
Kamera
Panoramik
Kamera panoramik memotret sejalur medan yang dibatasi oleh dua
cakrawala dengan jalur menyilang arah terbang. Kamera panoramik ini terbagi
dua, yaitu jenis menyiam dengan memutar lensa kamera dan jenis menyiam dengan
memutar sebuah prisma di depan lensa kamera. Film dilengkungkan sehingga
membentuk sebuah tabung, dan lensa kamera terletak pada sumbu tabung tersebut.
Radius silinder sama panjang dengan panjang fokus lensa kamera. Pemotretan
dibuat pada film melalui celah sempit pada lengan penyiam dengan gerakan dimana
lensa berputar pada penyiam dari sisi yang satu ke sisi lainnya. Selama
pemotretan, film tetap pada posisinya, kecuali pada saat bergerak ke belakang
berlawanan dengan arah penerbangan untuk mengimbangi gerakan gambar yang
disebabkan oleh gerakan pesawat terbang ke depan. Setelah pemotretan, film
digerakkan ke suatu posisi untuk pemotretan selanjutnya.
d.
Kamera
Konvergen
Kamera konvergen disebut juga sebagai
stereoscopic camera atau toe in camera, yaitu dua kamera yang digunakan
bersamaan dalam sekali pemotretan untuk menghasilkan duah buah gambar dengan
sudut pandang berbeda sehingga menghasilkan efek stereoskopis. Dua kamera ini
dihubungkan dengan vertical mount.
(Robert S. Allinson, 2004)
Kamera konvergen merupakan gabungan khusus dua kamera kerangka
lensa tunggal yang dipasang dan dioperasikan secara bersamaan. Sebuah kamera
diarahkan ke depan sesuai jalur terbang dan kamera lainnya diarahkan ke
belakang. Hasilnya berupa dua foto agak condong yang dipotret dari titik
pemotretan yang sama. Foto konvergen menyajikan ketelitian fotogrametri
tergolong tinggi yang memungkinkan pengaturan nilai rasio basis-tiggi terbang atau
“base height ratio” yang besar, suatu kondisi geometri yang
menguntungkan dalam pemotretan untuk tujuan pemetaan. Pemotretan konvergen
memungkinkan perolehan tampalan samping hingga 100 persen, suatu faktor yang
dapat mengurangi jumlah titik kontrol medan yang diperlukan untuk proyek
pemetaan.
2.
Cari/buat gambar/ bagan dari kamera-kamera
tersebut, disertai fun gsi dan penjelasan dan fungsi-fungsi tiap bagian kamera
!
3.
Perbedaan antara kamera yang tersedia di lab dan kamera udara
Kamera yang tersedia di laboratorium merupakan kamera
yang biasa, dan biasanya digunakan untuk pemotretan skala kecil seperti
memotret manusia, benda, binatang, ataupun kenampakan alam yang tidak terlalu
besar. Umumnya berformat kecil hingga medium, sehingga dari segi ukuran, bentuk
kamera yang ada di laboratorium juga merupakan kamera kecil. Sedangkam kamera
udara mempunyai format yang besar dengan kamera yang besar pula. Hal ini karena
gambar yang dicetak dari kamera udara tidak mengalami perbesaran utnuk menjaga
keakuratan geometriknya sehingga digunakan kamera dengan format yang besar.
1 komentar:
terimakasih, informasinya sangat membantu....
Posting Komentar