Pages

Minggu, 11 November 2012

Tugas PJ Foto 1


1.      Cari informasi mengenai beberapa jenis kamera udara seperti kamera multilensa, kamera strip, kamera panoramic, dan kamera konvergen. Jelaskan cara kerja dari masing-masing kamera tersebut !

a.      Kamera Multilensa
Kamera multilensa dirancang untuk memperoleh fotografi multisaluran pada empat saluran spectral. Daerah yang sama diindera pada film inframerah hitamputih yang diberi filter guna memperoleh panjang gelombang spectrum tertentu pada biru, hijau, merah dan inframerah pantulan yang terpisah. Pemisahan pantulan obyek melalui fotografi multisaluran biasanya menghasilkan kontras yang dipertajam antara jenis kenampakan obyek yang berbeda antara kondisi yang berbeda bagi obyek yang sama. Untuk mengoptimalkan kontras ini, perlu dipilih paduan film dan filter yang baik untuk kenampakan tertentu yang diinginkan pada daerah spectral dimana dapat diketahui terdapatnya beda pantulan sp[ektral maksimum, atau diduga adanya beda pantulan spectralnya.
(Lillesand dan Kiefer, 1979)
Kamera multilensa pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama dengan kamera biasa (lensa tunggal). Namun lensa yang digunakan pada kamera ini berjumlah dua atau lebih, dimana masing-masing lensa memiliki karakteristik tersendiri dalam merekam obyek yang dipotret berdasarkan nilai spektral yang digunakan. Sehingga kamera ini juga disebut sebagai kamera multispektral. Hasil perekaman dari kamera ini dijadikan bahan analisis lebih lanjut untuk pengkajian sumberdaya alam maupun sumberdaya kulutral.


b.      Kamera Strip
Kamera strip merekam citra dengan film bergerak melalui celah tertentu pada bidang fokal, pada saat kamera digerakkan ke depan. Penutup kamera strip selalu terbuka pada saat pemotretan. Kekaburan gambar ditiadakan dengan menggerakkan film pada celah terbuka dengan laju sama dengan kecepatan gambar yang bergerak. Dengan demikian, maka kamera strip mewarisi kompensasi gerak gambar. Lebar celah kamera yang dapat disesuaikan sangat menentukan proses penyinaran. Kamera strip terutama dirancang untuk ketinggian terbang rendah dengan kecepatan tinggi serta liputan medan dengan lebar tertentu.
(Lilesand dan Kiefer, 1979)
Kamera strip menghasilkan sebuah foto panjang yang meliput daerah sempit memanjang di bawah pesawat. Pemotretannya dilakukan dengan menggerakkan film di atas celah sempit pada bidang fokal kamera, dengan kecepatan gerak film sesuai dengan kecepatan gerak relatif gambaran obyek pada bidang fokal. Berkas cahaya dari suatu titik di medan yang memasuki lensa kamera difokuskan pada suatu titik pada film selama pemotretan. Kamera strip umumnya berlensa satu, tetapi dapat pula berlensa dua misalnya saja satu kamera diarahkan dengan sudut 20° ke arah depan dan kamera satunya mengarah 20° ke belakang. Susunan kamera semacam ini membuahkan foto stereo. Meskipun tidak digunakan secara luas, pemotretan strip bermanfaat dalam studi jalur untuk jalan raya, rel kereta api, pipa, dan sebagainya.

c.       Kamera Panoramik
Kamera panoramik memotret sejalur medan yang dibatasi oleh dua cakrawala dengan jalur menyilang arah terbang. Kamera panoramik ini terbagi dua, yaitu jenis menyiam dengan memutar lensa kamera dan jenis menyiam dengan memutar sebuah prisma di depan lensa kamera. Film dilengkungkan sehingga membentuk sebuah tabung, dan lensa kamera terletak pada sumbu tabung tersebut. Radius silinder sama panjang dengan panjang fokus lensa kamera. Pemotretan dibuat pada film melalui celah sempit pada lengan penyiam dengan gerakan dimana lensa berputar pada penyiam dari sisi yang satu ke sisi lainnya. Selama pemotretan, film tetap pada posisinya, kecuali pada saat bergerak ke belakang berlawanan dengan arah penerbangan untuk mengimbangi gerakan gambar yang disebabkan oleh gerakan pesawat terbang ke depan. Setelah pemotretan, film digerakkan ke suatu posisi untuk pemotretan selanjutnya.

d.      Kamera Konvergen
Kamera konvergen disebut juga sebagai stereoscopic camera atau toe in camera, yaitu dua kamera yang digunakan bersamaan dalam sekali pemotretan untuk menghasilkan duah buah gambar dengan sudut pandang berbeda sehingga menghasilkan efek stereoskopis. Dua kamera ini dihubungkan dengan vertical mount.
(Robert S. Allinson, 2004)

Kamera konvergen merupakan gabungan khusus dua kamera kerangka lensa tunggal yang dipasang dan dioperasikan secara bersamaan. Sebuah kamera diarahkan ke depan sesuai jalur terbang dan kamera lainnya diarahkan ke belakang. Hasilnya berupa dua foto agak condong yang dipotret dari titik pemotretan yang sama. Foto konvergen menyajikan ketelitian fotogrametri tergolong tinggi yang memungkinkan pengaturan nilai rasio basis-tiggi terbang atau “base height ratio” yang besar, suatu kondisi geometri yang menguntungkan dalam pemotretan untuk tujuan pemetaan. Pemotretan konvergen memungkinkan perolehan tampalan samping hingga 100 persen, suatu faktor yang dapat mengurangi jumlah titik kontrol medan yang diperlukan untuk proyek pemetaan.

2.      Cari/buat gambar/ bagan dari kamera-kamera tersebut, disertai fun gsi dan penjelasan dan fungsi-fungsi tiap bagian kamera !

3.      Perbedaan antara kamera yang tersedia di lab dan kamera udara
Kamera yang tersedia di laboratorium merupakan kamera yang biasa, dan biasanya digunakan untuk pemotretan skala kecil seperti memotret manusia, benda, binatang, ataupun kenampakan alam yang tidak terlalu besar. Umumnya berformat kecil hingga medium, sehingga dari segi ukuran, bentuk kamera yang ada di laboratorium juga merupakan kamera kecil. Sedangkam kamera udara mempunyai format yang besar dengan kamera yang besar pula. Hal ini karena gambar yang dicetak dari kamera udara tidak mengalami perbesaran utnuk menjaga keakuratan geometriknya sehingga digunakan kamera dengan format yang besar.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

terimakasih, informasinya sangat membantu....

Posting Komentar

About

Blogger templates