Sabtu (9/6) para mahasiswa penerima
beasiswa Universitas Gadjah Mada melakukan outbond yang mengangkat tema “Menggali
Potensi, Meraih Prestasi”. Outbond ini bertujuan sebagai ajang pelatihan
pengembangan potensi bagi para penerima beasiswa. Bertempat di Joglo Kali
Griya, Kaliurang, Yogyakarta, para peserta terlihat sangat antusisas mengikuti
acara.
Acara dibuka oleh perwakilan dari
Direktur Kemahasiswaan UGM sekitar pukul 09.00. Setelah itu, para peserta
dibimbing oleh
beberapa orang trainer dalam melakukan outbond. Para peserta
dibagi dalam 9 kelompok besar yang masing masing nantinya akan menerapkan
kerjasama dalam tim dan kekompakan. Total outbond yang dilakukan sebanyak tiga.
Dari masing masing pos outbond itulah, tersimpan sebuah makna yang luar biasa
yang jika dimaknai akan sangat memotivasi diri.
Wujud dari antusiasme para peserta
outbond ditunjukkan dengan semangat mereka dalam melakukan outbond. Outbond
bisa dilihat sebagai miniatur persaingan global yang tengah dihadapi oleh
bangsa Indonesia. Dalam outbond tersebut, peserta dituntut untuk berfikir
kreatif untuk menyusun strategi dalam menyelesaikan tantangan yang dibuat.
Outbond yang dilakukan antara lain adalah volley balon air, memasukkan bola
dalam bamboo, dan juga merayap dengan membawa air “suci”. Melakukan berbagai
outbond tersebut tidaklah mudah. Butuh kerjasama dan kekompakan tim yang bagus.
Bagi kelompok yang menang diberi reward, dan bagi yang kalah akan diberi
punishment. Seperti itu jugalah kondisi persaingan saat ini, bagi siapa yang
kreatif, mempunyai strategi yang kuat dan kecerdasan berfikir, maka dijamin
orang tersebut bisa menakhlukkan tantangan dan keluar sebagi pemenangnya. Dan sebaliknya,
jika seseorang tersebut tidak mempunyai strategi yang kuat dan terus melakukan
kesalahan yang sama serta tidak berupaya memperbaikinya, maka siap siap saja
orang tersebut akan ditindas oleh persaingan.
Konsep dari acara ini sebenarnya
adalah untuk melatih para penerima beasiswa dalam mengembangkan potensi yang
ada dalam diri mereka, sehingga diharapkan nantinya dapat meraih prestasi
akademik maupun non akademik. Karena
sesungguhnya sebagai seorang mahasiswa ber”beasiswa”, kita bisa menghasilkan
output yang super bagi bangsa Indonesia dan sebisa mungkin dapat bermanfaat
bagi orang lain. Karena, seperti diketahui oleh masyarakat luas, persaingan
global semakin terasa di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bekal dari
dalam diri untuk menghadapinya. Berbagai motivasi pun diberikan di sela sela
acara. “Untung saya mengikuti acara ini. Saya
jadi termotivasi untuk belajar lebih giat lagi, karena sejak beberapa hari yang
lalu, saya merasakan jenuh yang luar biasa untuk belajar. Acara ini dapat memotivasi
saya untuk berubah untuk menjadi yang terbaik”, tutur Stella, salah seorang
peserta outbond.
Acara ditutup dengan upacara bendera
yang dilakukan dengan khidmat. Tiang bendera dibuat dari rangkaian bambu dan
pipa paralon yang sebelumnya dirangkai oleh peserta outbond. Salah seorang
trainer memberikan motivasi penutup yang intinya menekankan bagi para mahasiswa
pada umumnya dan peserta outbond khususnya yang notabene adalah para penerima
beasiswa untuk segera melakukan perubahan pada diri sendiri. Perubahan disini
diarahkan untuk menjadi lebih baik. Sebagai penutup dari penutup, para trainer
dan peserta melakukan sayonara dengan berjabat tangan berkeliling.
Penulis:
Eni Susanti
0 komentar:
Posting Komentar